Billy Donovan Bulls dan Setiap Permintaan Knicks Ditolak di Tengah Rumor Pencarian HC

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-06-13 Kategori: news

Billy Donovan Bulls dan Setiap Permintaan Knicks Ditolak di Tengah Rumor Pencarian HC

## Billy Donovan dan Mimpi Knicks yang Pupus: Setiap Permintaan Ditolak di Tengah Rumor Pencarian PelatihNew York Knicks kembali menelan pil pahit dalam pencarian pelatih kepala mereka.

Rabu kemarin, mereka menambahkan nama lain ke daftar panjang pelatih yang tak diizinkan untuk diwawancarai musim ini.

Nama tersebut adalah Billy Donovan, pelatih kepala Chicago Bulls.

Penolakan ini semakin memperjelas betapa sulitnya Knicks menemukan sosok yang tepat untuk memimpin tim ke depan.

Rumor memang beredar kencang bahwa Donovan menjadi salah satu target utama Knicks.

Dengan rekam jejak yang impresif, membawa Florida Gators meraih dua gelar NCAA dan membawa Oklahoma City Thunder ke babak final NBA, Donovan dipandang sebagai sosok berpengalaman yang bisa membawa stabilitas dan arah yang jelas bagi Knicks.

Namun, pihak Bulls dengan tegas menolak permintaan Knicks untuk mewawancarai Donovan.

Penolakan ini bukan kejutan besar.

Bulls saat ini sedang dalam fase membangun tim yang menjanjikan.

Dengan pemain-pemain muda seperti Zach LaVine, DeMar DeRozan, dan Nikola Vucevic, mereka memiliki potensi untuk menjadi kekuatan di Wilayah Timur.

Melepas Donovan, yang telah berhasil menanamkan sistem dan budaya yang positif, tentu akan menjadi langkah mundur bagi Bulls.

Lalu, apa arti penolakan ini bagi Knicks?

Pertama, ini semakin mempersempit pilihan mereka.

Daftar kandidat yang diwawancarai semakin pendek, dan mereka harus mempertimbangkan opsi-opsi lain yang mungkin kurang ideal.

Kedua, ini semakin menunjukkan betapa kurang menariknya posisi pelatih kepala Knicks di mata para pelatih top.

Reputasi manajemen Knicks yang kurang stabil dan tekanan yang besar dari media dan fans membuat banyak pelatih enggan mengambil risiko.

Dari sudut pandang pribadi, saya merasa Knicks perlu melakukan introspeksi.

Mereka harus mempertanyakan mengapa begitu banyak pelatih menolak tawaran mereka.

Apakah masalahnya terletak pada gaji yang kurang kompetitif, kurangnya kontrol dalam pengambilan keputusan pemain, atau budaya organisasi yang toksik?

Apapun itu, mereka perlu mengatasi masalah tersebut jika ingin menarik pelatih berkualitas di masa depan.

Pencarian pelatih kepala Knicks kali ini mengingatkan saya pada lelucon lama: “Apa perbedaan antara New York Knicks dan Titanic?

Titanic hanya tenggelam sekali.

” Ironisnya, humor ini mengandung kebenaran yang menyakitkan.

Knicks terus berjuang untuk menemukan stabilitas dan kesuksesan, dan setiap kegagalan terasa seperti pukulan telak bagi para penggemar setia mereka.

Knicks harus belajar dari kesalahan mereka.

Mereka perlu membangun organisasi yang solid, memberikan dukungan penuh kepada pelatih mereka, dan memberikan waktu yang cukup bagi mereka untuk membangun tim yang kompetitif.

Jika tidak, Knicks akan terus menjadi bahan tertawaan dan impian para penggemar mereka akan terus pupus.